Kerja Bengkel & Gambar Teknik : Gambar Konstruksi - berakal

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, June 24, 2019

Kerja Bengkel & Gambar Teknik : Gambar Konstruksi


 Nah, dipembahasanan kali ini saya akan membahas salah satu materi dalam bidang kejuruan ELEKTRO. Di dalam jurusan elektro/elektronika ada pelajaran Kerja Bengkel dan Gambar teknik. Dan yang saya bahas di bawah ini adalah Gambar konstruksi Geometris di pelajaran Gambar teknik Elektronika.
 
A. Gambar Konstruksi Geometris
1. Isometris
- Pengertian    : Isometri adalah adalah sebuah proyeksi paralel, salah satu jenis dari proyeksi paraline, di mana benda diputar (rotasi) terhadap sumbu (x, y, z) dan bebas dari simpangan optik serta dapat memiliki skala yang tepat.
- Manfaat dari gambar isometri antara lain:
  • Gambar isometri dapat digambungkan dengan gambar potongan sehingga dapat memperjelas pemahaman obyek kepada pengguna.
  • Gambar isometri ini sangat membantu pemahaman 3 dimensi, terutama bagi orang awam yang tak terbiasa dengan gambar teknik yang lain seperti gambar perspektif.
  • Sangat bermanfaat dalam menyanmpaikan detail ukuran objek
  • Mengilustrasikan pemasangan objek dalam perencanaan
Perbedaan isometri, dimetri, dan trimetri dapat terlihat dari gambar-gambar berikut berikut :

Jenis isometri merupakan yang paling sering digunakan dalam keteknikan. Seperti dilihat pada gambar di atas, gambar isometri, terdapat ketentuan: sudut antara ketiga sumbu relatif sama besar, yakni 360(derajat) / 3 = 120(derajat), atau bila digambarkan, sumbu x dan z berjarak sebesar 30 (derajat) terhadap garis horizontal atau 60 (derajat) terhadap garis vertikal.Bidang diagonal dari bangun yang akan digambar diletakkan menghadap ke depan sedangkan bidang-bidang vertikalnya membentuk sudut 30(derajat) atau sesuai sumbu x dan z.

Persamaan besar sudut antar sumbu mengakibatkan dapat dibuatnya skala yang sama pada setiap sumbu sehingga ia dapat dijadikan sebagai acuan untuk mentransfer ukuran secara langsung dari pengukuran ataupun gambar ke benda aslinya (konstruksi). Namun, yang dapat ditransfer tersebut hanyalah ukuran yang sesuai skala atau dalam kata lain ukuran dari garis yang sejajar dengan sumbu-sumbu relatif saja. Garis-garis yang tidak sejajar dengan sumbu mana pun tidak dapat diberi ukuran secara tepat.

Selain garis yang tidak sejajar, ada pula garis lengkung atau kurva. Garis lengkung juga tidak dapat diberi skala atau ukuran, namun dapat digambar dengan teknik khusus.


2. Dimetri


- Pengertian    : Proyeksi Dimetri adalah bagian dari proyeksi aksonometri dengan ketentuan untuk skala pemendekan dengan arah sumbu x, y dan z  minimal dua arah sumbu memiliki besar pemendekan yang sama sedangkan kedua sudut proyeksi boleh sama atau tidak sama sekali. Disebut proyeksi dimetri, bila skala perpendekan dari dua rusuk dan dua sudut dari ketiga sudut yang dibentuk oleh ketiga rusuk yang berpotongan pada satu titik adalah sama.
Ciri yang mendasar adalah besar sudut sumbu x,y,z terhadap garis horizontal dan perbandingan sumbu x,y, dan z
Biasanya menggunakan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1
Aturan yang mendasar untuk Proyeksi Dimetri adalah terdapat skala pemendekan yang sama terhadap dua sumbu dan atau dua sudut.



3. Perspektif
Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya lebih dekat dengan mata terlihat lebih besar dan benda-benda yang terletak lebih jauh dengan mata terlihat lebih kecil. Semakin jauh letak benda dari mata kita, benda itu akan terlihat semakin kecil hingga akhirnya hanya tampak sebagai titik saja. Demikian juga dua benda atau lebih yang letaknya sejajar dan membujur menjauhi kita, semakin jauh dari mata, keduanya akan terlihat semakin berdekatan hingga akhirnya saling berimpit dan akan menjadi satu titik.


1. Perspektif satu titik lenyap (one point perspective)

Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar rancang bangun (desain) interior.

2. Perspektif dua titik lenyap (two point perspective)

Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior.

3. Perspektif tiga titik lenyap (three point perspective)

Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi.

- Macam macam Perspektif
1. Perspektif Satu Titik Hilang (one point perspective)
Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal.



2. Perspektif Dua Titik Hilang (two point perspective)
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior.



3. Perspektif Tiga Titik Hilang (three point perspective)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisvf03pddhuI_MI26SZ711_pEGmWNafauTZFBeOxR8O2Wo4X1xat9eAEEFX5x7rZUgkkLkZojrtW0_NsHJeZrYpMTkM1BQdJHEOv2rjmbysfFDrjI6jSk8gXb1yfEoDJvPjtADbzc7vE13/s1600/Perspektif3.jpgPerspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat.


Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.










4. Proyeksi Miring (Oblique)
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya.
Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar oblique biasanya dimulai dengan 3 basis sumbu yaitu 0 derajat, 45 derajat dan 90 derajat.
Pada proyeksi miring, sumbu . berhimpit dengan garis horizonta/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45˚ dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1:1, dan pada sumbu y= 1:2, sedangkan pada sumbu z= 1:1


No comments:

Post a Comment